Ransomware punya sejarah panjang sejak tahun 2015 sempat viral, dan menargetkan banyak orang bahkan perusahaan. Beberapa kasus ransomware yang terkenal yakni, TeslaCript, SimpleLocker, WannaCry, dan masih banyak kasus lainnya.
Ransomware adalah kejahatan siber, dengan memberi serangan atau ancaman untuk membayar data atau informasi pribadi yang dicuri. Berdasarkan data Statistik Kaspersky kuartal I 2020, ada 831.105 percobaan ransomware yang diblokir di Asia Tenggara.
Memutuskan membaca artikel ini mungkin kamu masih bingung mengenai ransomware, simak informasi seputar ransomware berikut.
Ketahui Jenis-jenis Ransomware
Mengutip dari govcsirt.bssn.go.id, berdasarkan jurnal yang ditulis Mihail Anghel dan Andrei Rancautanu ada empat jenis ransomware.
Pertama, encrypting ransomware, jenis ini diam-diam masuk sistem komputer, mencari file penting, kemudian mengenkripsinya. Setelah itu muncul pesan tebusan untuk mengembalikan file yang terkunci.
Sedangkan Non-encrypting ransomware, bekerja mengunci bukan mengunci rumah korban ya. Tetapi mengunci akses korban ke suatu sistem komputer, kemudian meminta tebusan.
Pernah menerima ancaman black email? Mungkin kamu terkena leakware atau doxware. Langkah awalnya masih mirip yakni bekerja diam-diam masuk ke sistem. Kemudian mencuri file penting, dan menyimpannya di server atau mesin lain yang sudah terinfeksi.
Leakware biasanya memberi ancaman file data yang akan dipublish ke umum, untuk memeras korbannya.
Terakhir, mobile ransomware yang bekerja di sistem perangkat mobile seperti ponsel, dan tablet, menggunakan pembatasan akses data, dan memunculkan jumlah tebusan yang harus dibayar.
Saran Sesat Netizen
Beberapa orang mungkin bingung saat terkena ancaman ransomware. Mencari informasi di dunia digital biasanya jadi langkah pertama, namun hati-hati dengan saran sesat netizen.
Beberapa orang di internet biasanya merekomendasikan instal ulang sebagai solusi mengatasi ransomware. Saran ini biasanya berseliweran di kolom diskusi. Ada juga yang mengaku sebagai ahli tanpa bukti jelas, dan memberi saran tersebut.
Saran paling sesat, paling ngawur, yang sebaiknya diabaikan saja. Mengapa? Karena sebenarnya data dapat diselamatkan, saat terkena ransomware.
Install ulang biasanya disarankan oleh orang yang pengetahuannya kurang mengenai ransomware. Karena pada prinsipnya data yang terkena ransomware terkunci, dan dapat diselamatkan. Bukannya malah dihapus dengan cara install ulang.
Tips Mengatasi dan Menghindari Ransomware
Jika Harga Data Anda dibawah 6 juta, segera hapus atau install ulang sajah. Jangan terlalu banyak berharap yang gratis.
Dibandingkan mencari solusi di internet baiknya langkah pertama yang kamu lakukan menggunakan jasa profesional. Datanglah ke tempat service atau ke teknisi.
Ada dua upaya penyelamatan yang biasa dilakukan teknisi untuk menyelamatkan data yang terkena virus ransomware, yakni teknik recovery dan cryptography menggunakan quantum mesin.
Sebagai masyarakat awam, kita dapat melakukan langkah pencegahan untuk menghindari ransomware. Langkah pencegahan tersebut seperti memastikan sistem komputer kita selalu diperbaharui, scan menggunakan antivirus, tidak asal mengklik link, safe browsing, dan backup file secara teratur.
Mengetahui informasi ransomware bermanfaat untuk mengatasi saat kamu atau orang sekitar terkena kejahatan siber ini. Apa pendapat kamu mengenai kasus ransomware?
” Dari Bang Amin Gadget, service laptop, macbook &laptop gaming, Service Hardisk/Recovery Data
Keunggulan kami ialah:
No 1 di Bandung dengan ulasan dan rating tertinggi di google, search Bang Amin Gadget
Ownernya Alumni ITB
Konsultasikan kasus mu di nomor berikut 0851-6288-6251 “